Wednesday, October 24, 2018

Jangan Pernah Risau dengan Semua Penilaian Manusia, Sebaik-Baik Penilai Adalah Allah SWT..

Jangan pernah risau dengan semua penilaian manusia, sebaik-baik penilai adalah Allah SWT..
Sebaik – baiknya cari perhatian adalah cari perhatian ke Allah. Sebaik – baik berharap hanya berharap kepada Allah. Jangan risaukan mereka yang mengomentari hidupmu. Kodratnya, manusia lebih mudah mengomentari dan mencari – cari kekurangan oranglain daripada melihat kekurangan didalam dirinya. Jika hidup selalu di atas penilaian orang lain, tentu akan lelah hidup ini. Hiduplah hanya mencari penilaian Allah. Manusia suka tidak suka, yang penting Allah suka. Sejatinya, jika ada yang mengomentarimu, apabila komentarnya membangun, maka dengarkan dan lakukan perubahan. Jika komentarnya hanya bersifat menjatuhkanmu, cukup dengarkan dan abaikan. Tak semua pembicaraan manusia harus kita dengarkan. Filterlah sesuatu yang dapat membuatmu jadi lebih baik lagi. 
Manusia adalah makhluk sosial yang tidak bisa lepas dari manusia lainnya. Begitulah teori Adam Smith yang sudah kita kenal sejak duduk di bangku Sekolah Dasar. Namun apa jadinya jika dalam semua aspek kita tidak lepas dari orang lain? Termasuk dalam hal penilaian. Manusia dikodratkan menjadi makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna dari makhluk lainnya. Tapi jangan pernah lupakan fithrah kita sebagai makhluk tempat berkumpulnya salah dan khilaf. Manusia akan menemukan kepuasan dari menilai orang lain, baik penilaian positif ataupun negatif. Akibatnya, kita sering kali lupa tentang diri kita sendiri, karena terlalu terpaku dalam melihat kelebihan dan kekurangan orang lain. Akan sangat lebih baik jika pandangan kita terhadap orang lain itu dijadikan acuan atau contoh bagi kita untuk memperbaiki diri. Agar kita tidak terlalu memperhatikan aib orang lain, dan lupa pada aib diri sendiri yang jauh lebih besar. Begitu pun sebaliknya, kita terlalu nyinyir melihat kelebihan orang lain, padahal Tuhan telah menganugerahkan kekurangan dan kelebihan dalam diri kita sesuai dengan porsi kita masing-masing. Kita hanya tinggal menyelaraskan antara keduanya.
Penilaian manusia hanya bersifat sementara, penilaian Allah jauh di atas segalanya.. Tidak perlu khawatir, jika mereka meninggalkanmu karena kamu sudah tdak asik lagi menurut mereka. Ingatlah Allah bersama kita hingga saat kita kembali kepada-Nya kita menjadi hamba-Nya yang beruntung karena keistiqomahan dan ketaqwaan kita.

0 komentar:

Post a Comment