Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Jika amanat telah disia-siakan, tunggu saja kehancuran terjadi.” Ada seorang sahabat bertanya; ‘bagaimana maksud amanat disia-siakan? ‘ Nabi menjawab; “Jika urusan diserahkan bukan kepada ahlinya, maka tunggulah kehancuran itu.” (Bukhari – 6015).
Sungguh benarlah ucapan Rasulullah sholallahu’alaihi wa sallam di atas. “Jika amanat telah disia-siakan, tunggu saja kehancuran terjadi.” Amanah yang paling pertama dan utama bagi manusia ialah amanah ketaatan kepada Allah, Pencipta, Pemilik, Pemelihara dan Penguasa alam semesta dengan segenap isinya. Manusia hadir ke muka bumi ini telah diserahkan amanah untuk berperan sebagai khalifah yang diwajibkan membangun dan memelihara kehidupan di dunia berdasarkan aturan dan hukum Yang Memberi Amanah, yaitu Allah subhaanahu wa ta’aala.
Jika kita melihat fenomena pada zaman sekarang, sudah bukan hal yang aneh lagi jika kita melihat orang-orang yang memikul amanah bukan dari orang yang kompeten dalam bidangnya. Rasulullah SAW telah mengabarkan bahwa kelak di akhir zaman akan terjadi penyerahan amanat kepada yang bukan kepada ahlinya. Orang-orang bodoh yang tidak mampu dalam bidangnya ditunjuk untuk mengurus persoalan umat.
Amanah berarti bertanggung jawab dan tidak hianat dalam arti apa yang seharusnya dilakukan sebagai pemilik kewenangan harus dilakukan sesuai yang seharusnya. Tidak menggunakan jabatan sebagai alat untuk pencapain tujuan pribadinya dan mengabaikan kepentingan umat.
Tabligh artinya trasparan dalam setiap hal, dan fathanah adalah mempunyai kemampuan untuk memimpin, mengatur dan memecahkan permasalahan umat.
Setidaknya itulah yang harus dimiliki oleh calon seorang pemimpin dan yang harus juga diperhatikan oleh para calon pemilih pemimpin. Namun hal itu semua tidak akan terlaksana jika tidak dibarengi dengan sifat ketaqwaan yang dipegang teguh oleh pribadinya. Sebab bila seseorang sudah berpegang pada sikap ketaqwaan, ia akan selalu takut untuk melakukan hal-hal yang melanggar norma dan ia akan selalu merasa diawasi oleh yang Kuasa dalam setiap gerak-geriknya.
0 komentar:
Post a Comment